Selasa, 02 Agustus 2011

Sifat 20 bagian dari Ilmu Ma'rifat dalam Ajaran Islam

Dalam mempelajari Ilmu Ma'rifat dalam ajaran Islam , harus belajar tentang pengenalan diri sendiri. Maksudnya Jika anda sudah mengenal diri anda sendiri sama saja anda sudah mengenal Tuhannya.

Diri kita ini sebenarnya memiliki dua wujud yakni wujud yang kasat mata dan tidak kasat mata.Disederhanakan menjadi Jasad dan Ruh.

Ruh itu sama wujudnya dengan dengan Jasad kita ini. Rupanya sama dan ia dapat berbicara(muntakalimun);berkehendak(khodirun);berkuasa(muridhun);hidup abadi(hayyun);berpengetahuan(ilmun);melihat(bashirun);mendengar(sami'un).
Sedangkan Jasad kita Bisu ; lemah ; tak bergerak dan mati.

Uraian diatas merupakan bagian dari sifat 20.

Bagi yang sudah mengenal dirinya berarti ia sudah mengenal Tuhannya, artinya tidak akan ada lagi rasa benci; saling menghujat;merasa benar sendiri;paling hebat serta penyakit hati lainnya.

Makna Sifat 20 ini adalah Sifat Alloh Subhanahu Wata'ala,dan kita sebagai manusia diberi akal untuk berpikir dan menggali lebih dalam.

Bagi yang mempelajari sifat 20 ini , tidak akan goyang akan polemik yang terjadi dalam kehidupan ini.

kita ambil suatu kasus jika Alquran dan Hadist diselewengkan oleh oknum tak bertanggungjawab, maka gunakanlah rujukan dari sifat 20. Karena isi kandungan Al-quran dan Hadist uraiannya terdapat di sifat20. Dan dari sifat 20 kesimpulannya ada pada diri kita sendiri. Dan diri kita ini merupakan kunci dari Alam Semesta ini.

Dalam pembelajaran sifat 20 ini yang terutama adalah :
1. Belajar untuk mengenal diri kita sendiri.Jika sudah kenal diri kita maka akan mudah belajar ke tahap selanjutnya.
2. Belajar untuk slalu mengingat dan menjauhkan dari lupa.
3. Belajar untuk menghilangkan Ke-Akuan dalam diri kita sendiri.
4. Belajar untuk mengucapkan salam kepada diri kita sendiri.
5. Belajar untuk mensyukuri apa yang terdapat pada diri kita sendiri.

Hikmah dan Manfaat dalam mempelajari Sifat 20 ini :
1.Menerima Kesalahan orang lain, akan menciptkan persahabatan yang kuat, menyehatkan tubuh dan kejiwaan kita.
2.Terhindar dari rasa dendam.
3.Terhindar dari rasa memiliki akan apa yang kita punya termasuk jasad yang kita pinjam sementara.
4.Menjadikan kita memiliki pedoman yang kuat dan mampu menangkal dokrin-dokrin yang merusak akal dan pikiran kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar