Rabu, 10 Juli 2013

Memaknai Berdakwah tanpa ada Imbalan Duit


Memaknai berdakwah tanpa ada Imbalan Uang dan sejenisnya, 

Saya sungguh menangis melihat  Ustadz yang di Telivisi maupun yang dipanggil oleh Masjid untuk membantu berdakwah , sebaiknya anda berdakwah dengan ketulusan tanpa ada dan meminta Imbalan,
sudah jelas bahwa berdakwah dengan mengharap imbalan itu sama saja menjual ayat-ayat Alloh dengan nilai rendah.

Sebaiknya berdakwah jika diberi Imbalan lakukan penolakan , 
jika terus dipaksa ya sebaiknya ustadznya berkata 
"diterimakan ini dan setelah diserahkan ke kaum dhuafa,fakir-miskin "

Jika ustads itu benar paham agama Islam hingga ke akarnya pasti tidak akan menerima, tetapi jika menerima imbalan tersebut berarti pemahaman Agama Islam belum benar-benar paham, hanya sampai di kulit..

Kalu alasannya mencari nafkah, ya lebih baik berjualan , jadi pedagang , jadi pekerja bidang jasa kontruksi atau jasa yang diluar dari pendakwah.

Berikut Dalil Al-Quran dan Hadist :


 
وَآمِنُواْ بِمَا أَنزَلْتُ مُصَدِّقاً لِّمَا مَعَكُمْ وَلاَ تَكُونُواْ أَوَّلَ كَافِرٍ بِهِ وَلاَ تَشْتَرُواْ بِآيَاتِي ثَمَناً قَلِيلاً وَإِيَّايَ فَاتَّقُونِ

Dan berimanlah kamu kepada apa yang telah Aku turunkan (Al Quran) yang membenarkan apa yang ada padamu (Taurat), dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya, dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan hanya kepada Akulah kamu harus bertakwa. ( Qs Al Baqarah : 41 )


Dalam suatu hadist Rosulullah saw pernah bersabda :

من تعلم علما مما يبتغي به وجه الله لا يتعلمه إلا ليصيب به عرضا من الدنيا

“ Barang siapa yang belajar suatu ilmu yang seharusnya dilakukan dengan ikhlas, tetapi dia menuntutnya demi untuk mencari keuntungan dunia darinya, maka dia tidak akan bisa menyium baunya syurga pada hari kiamat “ ( HR Abu Daud no : 3664 )

sumber : http://alislamu.com/hukum/6087-hukum-menjual-ayat-allah.html